Sifat JaizBagi Alloh
وَالْجَـائِزُ فِى حَقِّهِ
تَعَالى فِعْلُ كُلِّ مُمْكِنٍ أَوْتَرْكُهُ وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ أَنَّهُ
لَوْ وَجَبَ عَلَيْهَ سُبْحَانَ اللهُ وَتَعَالى فِعْلُ شَيْءٍ أَوْ تَرْكُهُ
لَصَارَ الْجَائِزُ وَاجِبًـا أَوْ مُسْتَحِيْلاً وَهُوَ مُحِالٌ.
Boleh bagi ḥaqqnya
Allah s.w.t. bersifat mengerjakan setiap perkara yang mungkin atau
meninggalkannya. Dalil bahwa Allah s.w.t. bersifat mengerjakan setiap perkara
yang mungkin atau meninggalkannya adalah seandainya Allah berkewajiban untuk
mengerjakan sesuatu atau berkewajiban untuk meninggalkannya niscaya sifat
Jā’iztersebut menjadi Wājib atau Mustaḥīl. Dan hal itu adalah hal yang tidak
dapat diterima oleh akal (mustaḥīl).
Sifat Jaiz Bagi Rosul
وَالْجَائِزُ فِى حَقِّهِمْ
عَلَيْهِمْ الصَّلاَةُ وَالسَّلامُ الأَعْرَاضُ الْبَشَرِيَّةُ الَّتِى لاَ
نُؤْدِى اِلى نَقْصٍ فِى مَرَاتِبِهِمْ الْعَلِيَةِ كَالْمَرَضِ وَنَحْوِهِ
وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ مُشَاهَدَتُهَـا بِهِمْ عَلَيْهِمْ الصَّلاَةُ
وَالسَّلامُ .
Boleh bagi ḥaqqnya
para rasūl ‘Alaihim-ush-Shalātu was-Salām sifat al-A‘rādh-ul-Basyariyyah (sifat
Manusiawi) yang tidak sampai mendatangkan pada rendahnya martabat mereka yang
luhur, seperti sakit dan semisalnya. Dalil bahwa para rasul memiliki sifat Manusiawi
(al-A‘rādh-ul-Basyariyyah) adalah kenyataan yang dapat disaksikan pada diri
para rasul ‘Alaihim-ush-Shalātu was-Salām.
0 comments:
Posting Komentar