Sifat Sidiq
وَيَجِبُ فِى حَقِّ
الرُّسُلِ عَلَيْهِمْ الصَّلاَةُ وَالسَّلامُ الصِّدْقُ وَضِدُّهُ الْكِذْبُ
وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ أَنَّـهُمْ لَوْ كَذَبُوا لَكَانَ خَبَرُ اللهِ
سُبْحَانَهُ وَتَعَالى كَاذِبًـاوَهُوَ مُحَالٌ.
Dan wajib bagi
ḥaqqnya para rasūl ‘Alaihim-ush-Shalātu was-Salām sifat ash-Shiddīq (Benar atau
Jujur). Kebalikannya adalah sifat al-Kidzbu(Berbohong). Dalil bahwa para rasul
memiliki sifat ash-Shidqu adalah seandainya para rasul berbohong niscaya
berita/khabar dari Allah s.w.t. adalah suatu hal yang tidak benar/bohong. Dan
hal itu tidak dapat diterima oleh akal (mustaḥīl).
- Sifat wajib : Shidiq Artinya "Jujur"
- Sifat Mustahil : Kidzib Artinya Bohong
- Dalil Aqli : "seandainya para rasul berbohong niscaya berita/khabar dari Allah s.w.t. adalah suatu hal yang tidak benar/bohong"
- Dalil Naqli : "QS. al-Hasyr : 7"
وَمَآ آتَاكُمُ الرَّسُولُ
فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُواْ
”Apa
yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya
bagimu maka tinggalkanlah,”
Amanah
وَيَجِبُ فِى حَقِّهِمْ
عَلَيْهِمْ الصَّلاَةُ وَالسَّلامُ الأَمَانَـةُ وَضِدُّهَـا الْخِيَانَةُ
وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ أَنَّهُمْ لَوْ خَانُوا بِفِعْلٍ مَحَرَّمٍ أَوْ
مَكْرُوهٍ لَكُـنَّا مَأْمُرِيْنَ بِمِثْلِ ذلِكَ وَلاَ يَصِحُ أَنْ نُؤْمَرَ
بِمُحَرَّمٍ أَوْ مَكْرُوْهٍ.
Dan wajib bagi
ḥaqqnya para rasūl ‘Alaihim-ush-Shalātu was-Salām sifat al-Amānah (dapat
dipercaya/terpercaya). Kebalikannya adalah sifat al-Khiayānat(Berkhianat/tidak
dapat dipercaya). Dalil bahwa para rasul memiliki sifat al-Amānah adalah
seandainya pula rasul berkhianat dengan berbuat hal yang diharamkan atau yang
dimakruhkan niscaya kita semua diperintahkan dengan hal yang serupa. Dan tidak
benar jika kita diperintah untuk melakukan hal yang diharamkan atau yang
dimakruhkan.
- Sifat wajib : Amanah Artinya "terpercaya"
- Sifat Mustahil : Khiayat Artinya Berkhianat /tidak dapat dipercaya
- Dalil Aqli : "eandainya pula rasul berkhianat dengan berbuat hal yang diharamkan atau yang dimakruhkan niscaya kita semua diperintahkan dengan hal yang serupa"
- Dalil Naqli : "QS. Al-anfal: 58"
إِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ
الخَائِنِينَ
“Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.”
Tabligh
وَيَجِبُ فِى حَقِّهِمْ
عَلَيْهِمْ الصَّلاَةُ وَالسَّلامُ تَبْلِيْغُ مَا أُمِرُوْا بِتَبْلِـيْغِهِ
لِلْخَلْقِ وَضِدُّهُ كِتْمَانُ ذلِكَ وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ أَنَّهُمْ لَوْ
كَتَمُوْا شَيْأً أُمِرُوْا بِتَبْلِـيْغِهِ لَكُـنَّا مَأْمُرِيْنَ بِكِتْمَانِ الْعِلْمِ
وَلاَ يَصِحُ أَنْ نُؤْمَرَ بِهِ لأَنَّ كَاتِمَ الْعِلْمِ مَلْعُوْنٌ.
Dan wajib bagi
ḥaqqnya para rasūl ‘Alaihim-ush-Shalātu was-Salām sifat Tablīghu Mā Umirū bi
Tablīghihi(Menyampaikan hal yang diperintahkan untuk disampaikan). Kebalikannya
adalah sifat Kitmān (Menyembunyikan hal yang diperintahkan untuk disampaikan)
Dalil bahwa para rasul memiliki sifat Tablīghu Mā Umiru bi Tablīghihi adalah
seandainya para rasul menyembunyikan suatu hal yang diperintahkan untuk
disampaikan, niscaya kita diperintahkan untuk menyembunyikan ilmu. Dan tidak
benar jika kita diperintah untuk itu. Karena sesungguhnya orang yang
menyembunyikan ilmu itu dilaknat.
- Sifat wajib : Tabligh Artinya "Menyampaikan"
- Sifat Mustahil : Kitman Artinya menyembunyikan
- Dalil Aqli : "seandainya para rasul menyembunyikan suatu hal yang diperintahkan untuk disampaikan, niscaya kita diperintahkan untuk menyembunyikan ilmu."
- Dalil Naqli : "QS. Al-Ahzab : 39"
الَّذِينَ
يُبَلِّغُونَ رِسَالاَتِ اللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُ وَلاَ يَخْشَوْنَ أَحَداً إِلاَّ
اللَّهَ وَكَفَى بِاللَّهِ حَسِيباً
Allah
berfirman, “(yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka
takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain
kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.”
Fathonah
وَيَجِبُ فِى حَقِّهِمْ
عَلَيْهِمْ الصَّلاَةُ وَالسَّلامُ الْفَطَانَـةُ وَضِدُّهَا الْبَلاَدَةُ
وَالدَّلِيْلُ عَلى ذلِكَ أَنَّهُ لَو انْتَفَتْ عَنْهُمْ الْفَطَانَةُ لَمَا
قَدَرُوْا أَنْ يُقِيْمُوْا حُجَّـةً عَلى الخَصْمِ وَهُوَ مُحَالٌ لأَنَّ
الْقُرْأنَ دَلَّ فِى مَوَاضِعَ كَثِيْرَةٍ عَلَى اِقَامَتِهِمْ الْحُجَّةَ عَلى
الْخَصْمِ
Dan wajib bagi
ḥaqqnya para rasūl ‘Alaihim-ush-Shalātu was-Salām sifat al-Fathanah
(Cerdas/Pandai). Kebalikannya adalah Baladah (Bodoh) Dalil bahwa para rasul
memiliki kecerdasan niscaya mereka tidak akan mampu untuk berhujjah mengalahkan
para lawan/musuhnya. Dan hal itu tidak dapat diterima akal. Karena al-Qur’ān
telah menunjukkan dalam banyak tempat atas kemampuan para rasul berhujjah
mengalahkan para lawan/musuhnya.
- Sifat wajib : Fathonah Artinya "Cerdas"
- Sifat Mustahil : Biladah Artinya Bodoh
- Dalil Aqli : "mereka tidak akan mampu untuk berhujjah mengalahkan para lawan/musuhnya. Dan hal itu tidak dapat diterima akal. Karena al-Qur’ān telah menunjukkan dalam banyak tempat atas kemampuan para rasul berhujjah mengalahkan para lawan/musuhnya"
- Dalil Naqli : "QS. Al-An'am: 83"
وَتِلْكَ
حُجَّتُنَآ آتَيْنَاهَآ إِبْرَاهِيمَ عَلَى قَوْمِهِ
Allah
berfirman: “Dan itulah hujah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk
menghadapi kaumnya.”
0 comments:
Posting Komentar