- Doa ketika mencuci tangan
اَللّٰهُمَّ احْفَظْ يَدِيْ مِنْ مَعَاصِيْكَ كُلِّهَا
Allâhumma ihfadh yadi min ma‘âshîka kullihâ
Artinya: “Ya Allah, jagalah kedua tanganku dari
semua perbuatan maksiat.”
- Doa ketika Berkumur
اَللّٰهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ، اَللّٰهُمَّ اسْقِنِيْ مِنْ حَوْضِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأْسًا لَا أَظْمَأُ بَعْدَهُ أَبَدًا
Allâhumma a‘inni ‘alâ dzikrika wa syukrika,
Allâhumma asqinî min haudli nabiyyika shallallâhu ‘alaihi wa sallam ka’san lâ
adzma’u ba‘dahu abadan
Artinya: “Ya Allah, tolonglah aku (untuk
selalu) mengingat dan bersyukur pada-Mu. Ya Allah, beri aku minuman dari telaga
Kautsar Nabi Muhammad, yang begitu menyegarkan hingga aku tidak merasa haus
selamanya.”
- Doa ketika menghirup air ke hidung
اَللّٰهُمَّ أَرِحْنِيْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ، اَللّٰهُمَّ لَا تَحْرِمْنِيْ رَائِحَةَ نِعَمِكَ وَجَنَّاتِكَ
Allâhumma ariḫnî râiḫatal jannah. Allâhumma
lâ taḫrimnî râiḫata ni‘amika wa jannâtika
Artinya: “Ya Allah, (izinkan) aku mencium
wewangian surga. Ya Allah, jangan halangi aku mencium wanginya nikmat-nikmat-Mu
dan wanginya surga-surga-Mu.”
- Doa ketika mengeluarkan air yang dihirup
ke hidung
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ رَوَائِحِ النَّارِ وَسُوْءِ الدَّارِ
Allâhumma innî a‘ûdzu bika min rawâiḫin nâr wa
sû’id dâr
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung pada-Mu
dari busuknya bau neraka, dan dari buruknya tempat kembali.”
- Doa ketika membasuh muka
اَللّٰهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِيْ يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوْهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوْهٌ
Allâhumma bayyidl wajhî yauma tabyadldlu
wujûhun wa taswaddu wujûh(un)
Artinya: “Ya Allah, putihkanlah wajahku di
hari ketika wajah-wajah memutih dan menghitam.”
- Doa ketika membasuh tangan kanan
اَللّٰهُمَّ أَعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِيَمِينِيْ وَحَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيرًا
Allâhumma a‘thinî kitâbî biyamînî, wa ḫâsibnî
ḫisâban yasîran
Artinya: “Ya Allah, berikanlah kitab amalku
(kelak di akhirat) pada tangan kananku, dan hisablah aku dengan hisab yang
ringan.”
- Doa ketika membasuh tangan kiri
اَللّٰهُمَّ لَا تُعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِشِمَالِيْ وَلَا مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِيْ
Allâhumma lâ tu‘thinî bi syimâlî, wa lâ min
warâ-idh dhahrî
Artinya: “Ya Allah, jangan Kauberikan kitab
amalku (kelak di akhirat) pada tangan kiriku, dan jangan pula diberikan dari
balik punggungku.”
- Doa ketika mengusap kepala
اَللّٰهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ وَأَظِلَّنِيْ تَحْتَ عَرْشِكَ يَوْمَ لَا ظِلَّ إلَّا ظِلُّكَ
Allâhumma ḫarrim sya’rî wa basyarî ‘alân-nâri
wa adhillanî taḫta ‘arsyika yauma lâ dhilla illâ dhilluka
Artinya: “Ya Allah, halangi rambut dan
kulitku dari sentuhan api neraka, dan naungi aku dengan naungan singgasana-Mu, pada
hari ketika tak ada naungan selain naungan dari-Mu.”
- Doa ketika mengusap telinga
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنْ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ
Allâhumma-j‘alnî minalladzîna yastami‘ûnal
qaula fayattabi‘ûna aḫsanahu
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku
orang-orang yang mampu mendengar ucapan dan mampu mengikuti apa yang terbaik
dari ucapan tersebut.”
- Doa ketika membasuh kaki kanan
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا، اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمِيْ عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيْهِ الْأَقْدَامُ
Allâhumma-j’alhu sa‘yan masykûran wa dzamban
maghfûran wa ‘amalan mutaqabbalan. Allâhumma tsabbit qadamî ‘alash shirâthi
yauma tazillu fîhil aqdâm
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah (segenap
langkahku) sebagai usaha yang disyukuri, sebagai penyebab terampuninya dosa dan
sebagai amal yang diterima. Ya Allah, mantapkanlah telapak kakiku saat melintasi
jembatan shirathal mustaqim, kelak di hari ketika banyak telapak kaki yang
tergelincir.”
- Doa ketika membasuk kaki Kiri
اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ تَنْزِلَ قَدَمِيْ عَنِ الصِّرَاطِ يَوْمَ تَنْزِلُ فِيْهِ أَقْدَامُ الْمُنَافِقِيْنَ
Allâhumma innî a‘ûdzu bika an tanzila qadamî
‘anish-shirâthi yauma tanzilu fîhi aqdâmul munâfiqîn
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung pada-Mu,
dari tergelincir saat melintasi jembatan shirathal mustaqim, kelak di hari
ketika banyak telapak kaki orang munafik yang tergelincir.”
0 comments:
Posting Komentar